Biografi Jalaluddin Rumi

Biografi Jalaluddin Rumi

sumber media: https://nu.or.id/

     Jalaluddin Rumi, dikenal juga sebagai Maulana Rumi, lahir pada tahun 1207 di kota Balkh, yang saat ini merupakan bagian dari wilayah Afghanistan. Ia adalah seorang sufi, penyair, dan filsuf Persia yang dikenal karena karyanya yang memuja cinta, kebijaksanaan, dan spiritualitas.

    Kehidupan awal Rumi diwarnai oleh peristiwa-peristiwa dramatis yang membentuk pandangan hidupnya. Keluarganya melarikan diri dari invasi Mongol, dan perjalanan mereka membawa mereka ke Konya, sebuah kota di Anatolia, yang saat itu merupakan bagian dari Kekaisaran Seljuk. Di sana, Rumi tumbuh menjadi seorang sarjana agama Islam yang ulung dan seorang pemimpin spiritual.

    Perubahan besar dalam hidup Rumi terjadi ketika ia bertemu dengan Syamsuddin dari Tabriz, seorang pertapa dan guru sufi yang memainkan peran penting dalam transformasi spiritual Rumi. Hubungan mereka yang mendalam menginspirasi Rumi untuk mengekspresikan kecintaannya pada Allah melalui puisi dan tari. Syamsuddin dari Tabriz memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap kehidupan dan karya-karya Rumi, tetapi hubungan mereka berakhir tragis ketika Syamsuddin secara misterius menghilang.

    Rumi mengekspresikan pemikiran dan pengalaman spiritualnya melalui puisi-puisi yang puitis dan dalam. Karya terkenalnya yang paling dikenal adalah "Mathnawi" atau "Mesnevi", sebuah karya epik sufi yang terdiri dari enam volume dan berisi cerita, perumpamaan, dan ajaran tentang cinta, kebijaksanaan, dan pencarian spiritual.

    Selain "Mathnawi", Rumi juga dikenal karena kumpulan puisi singkatnya yang disebut "Divan-e Shams-e Tabrizi", yang merupakan ekspresi dari cinta dan kehilangan yang ia rasakan setelah kepergian Syamsuddin dari Tabriz.

    Karya-karya Rumi tidak hanya menjadi populer di dunia Islam, tetapi juga meraih pengakuan di seluruh dunia. Pesan universalnya tentang cinta, kesatuan, dan pencarian spiritual telah menginspirasi banyak orang dari berbagai latar belakang agama dan budaya.

    Rumi meninggal pada tahun 1273 di Konya, tetapi warisannya terus hidup melalui karyanya yang terus dihargai dan dipelajari hingga saat ini. Ia dikenal sebagai salah satu penyair terbesar dalam sejarah, seorang mistik yang mengajarkan cinta tanpa batas, dan seorang tokoh yang menerangi jalan menuju kesatuan spiritual bagi banyak pencari kebenaran.



Kunjungi juga Jejak Pendiri Kerajaan Riau